Cari Blog Ini

Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi

Written By weli blog on Sabtu, 10 Januari 2009 | 10.57

Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
1.1 Pengertian Desktop Publishing
Pada masa lalu yang tidak terlalu jauh, proses penerbitan/publikasi
suatu media secara lengkap membutuhkan banyak pekerjaan dan
keahlian. Tugas-tugas itu mencakup berbagai segi, seni, keterampilan,
persiapan dan pemilihan naskah yang hendak diterbitkan, mengedit
naskah, mendesain dalam bentuk layout tertentu, hingga proses
produksi/pencetakan materi publikasi dalam bentuk buletin, news letter,
majalah, atau buku. Keseluruhan proses tersebut diakhiri dengan pen-
distribusian materi publikasi kepada pembaca atau audien yang dituju.
Di masa itu, aktivitas-aktivitas ini hanya sanggup ditangani oleh seke-
lompok orang dengan keahlian spesifik. Mereka adalah para volunteer
di bidang desain grafis, lay out, image setting, type setting, juru cetak,
penjilid, dan lain-lain. Namun, masa itu telah berlalu (dan hampir
dilupakan orang), saat ini Anda seorang diri pun dapat melakukan
pekerjaan-pekerjaan tersebut dari sebuah meja saja tanpa mengalami
kesulitan berarti. Pekerjaan ini disebut dengan istilah desktop publishing
karena dapat dilakukan di atas sebuah meja saja.
Desktop Publishing hanya menggunakan sebuah komputer dan bebe-
rapa software/aplikasi yang mampu menggabungkan tulisan dan gam-
bar untuk membuat dokumen layout halaman. Selanjutnya dokumen
layout itu dapat di-print di sebuah printer laser atau mesin imagesetter.
B a b 1
BDaba 1sar-dasar Photoshop
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
2
Untuk mencapai hasil yang maksimal, desktop publishing memerlukan
beberapa langkah dengan peralatan dan aplikasi yang sesuai. Pada
umumnya, sebelum ditempatkan ke dalam dokumen layout halaman,
naskah asli dikerjakan dengan aplikasi pengolah kata atau lebih dikenal
sebagai word processor. Demikian pula dengan gambar-gambar atau
foto-foto dapat dibuat/di-scan dengan scanner lalu diedit terlebih dahulu
dengan aplikasi pengolah gambar dan foto sebelum dimuat ke dalam
halaman layout.
Gambar 1.1.
Bagan pengumpulan naskah dan gambar ke sebuah layout halaman
yang akan dipublikasikan
1.2 Bentuk-Bentuk Publikasi
Penerbit atau dalam hal ini seseorang/lembaga yang menerbitkan suatu
publikasi dapat menggunakan beragam bentuk publikasi. Ragam
bentuk-bentuk publikasi yang paling banyak dikenal, antara lain:
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
3
? Media publikasi yang digunakan sebagai sarana untuk memper-
kenalkan diri atau lembaga. Termasuk dalam kelompok ini
misalnya kartu nama, label, sertifikat, iklan kolom, dan lain-lain.
? Publikasi sebagai sarana untuk meyakinkan orang-orang yang
membacanya, misalnya advertorial, poster, prospektus, propo-
sal.
? Publikasi yang berfungsi untuk memberi informasi, misalnya
newsletter, majalah, buletin, brosur, daftar produk, spesifikasi
produk, market planning.
? Publikasi untuk mendapatkan respon dari audien yang bersang-
kutan, misal aplikasi atau formulir pendaftaran, formulir peme-
sanan, angket, quezioner.
? Materi untuk memberi panduan, yaitu buku manual, kurikulum,
buku panduan kerja.
? Publikasi untuk memberi referensi, yaitu halaman kuning, direk-
tori, kalender, jadwal kerja.
? Publikasi yang bersifat interaktif, misalnya company profile atau
halaman website.
Website adalah media publikasi paling mutakhir yang dikenal orang.
Meskipun ada beberapa kelemahan, website mempunyai banyak
keunggulan disamping media yang lain.
Keunggulan website yang utama adalah murah, cepat diperbarui, dan
memberi kebebasan kepada audiens untuk memperbanyak atau men-
cetaknya sendiri. Misalnya, Anda membuat sebuah publikasi untuk
disebarluaskan dalam format PDF. Anda cukup membuat layout
halaman dengan InDesign lalu menyimpannya dalam format PDF dan
memuatnya di website. Selanjutnya audiens dapat membuka dan
membaca publikasi tersebut di monitor komputer dengan software
Acrobat Reader. Jika ia menginginkan membaca publikasi tersebut di
atas kertas, ia dapat mencetak dengan printernya sendiri dan bahkan
memfotokopi untuk teman-temannya. Semuanya dilakukan atas
biayanya sendiri, bukan Anda.
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
4
1.3 Teknik-Teknik Pencetakan
Sebenarnya sejarah teknik pencetakan sangat panjang, tidak saja
mencakup rentang ratusan tahun sejak diperkenalkan oleh Guttenberg,
tetapi terentang dua ribu tahun lebih. Tepatnya, teknik pencetakan telah
diperkenalkan oleh bangsa China sejak 3-2 abad SM. Bandingkan
dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg pada abad
ke-15 atau sekitar 1.700 tahun kemudian.
Hingga saat ini orang telah mengenal beberapa metode/teknik pen-
cetakan seperti lithography, letterpress, flexography, gravure, dan
screen printing. Pada dasarnya, semua teknik tersebut hanya mene-
rapkan teknik-teknik sederhana untuk menghasilkan reproduksi sebuah
citra ke media lain dalam jumlah besar. Dua teknik dasar yang akan
dijelaskan adalah teknik pencetakan yang paling banyak digunakan
hingga saat ini. Teknik itu adalah silk-screen printing yang lebih dikenal
dengan istilah sablon dan teknik lithography yang kemudian dikem-
bangkan menjadi mesin cetak offset.
1.4 Silk-Screen Printing
Asal usul nama metode ini terkait dengan teknik pencetakan yang
menggunakan silk/sutera sebagai dasar pencetakan. Prinsip kerjanya
sangat sederhana, yaitu melewatkan cat warna melalui lobang-lobang
halus kain sutera. Untuk membentuk gambar/tulisan pada media,
dilakukan penutupan lobang-lobang yang tidak diinginkan mendapat
warna.
Sekarang, teknik ini lebih dikenal dengan istilah ?sablon.? Selembar
kain sintetis direntang pada kerangka berbentuk persegi. Selanjutnya
sebuah adonan yang peka cahaya ditempatkan secara merata pada
permukaan kain tersebut. Gambar pada screen dihasilkan dengan
teknik photomechanical atau penggunaan sinar untuk membuat lobang-
lobang pembentuk citra.
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
5
Gambar 1.2.
Teknik silk-screen printing telah diadopsi menjadi teknik sablon.
Cat warna dilewatkan pada lobang-lobang kecil kain sintetis supaya
membentuk citra pada media (Microsoft ® Encarta ® Reference Library
2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved)
Penyinaran pada lapisan photopolymer dilakukan melalui sebuah film
positif akan mengakibatkan lapisan itu menjadi keras. Dan area yang
tidak terkena penyinaran tetap lunak dan akan larut ketika dicuci
dengan air. Setelah pencucian, permukaan screen yang tidak terkena
sinar menjadi berlobang-lobang sesuai citra film positif yang sebelum-
nya digunakan saat penyinaran. Screen telah siap untuk dijadikan
media reproduksi citra ke media lain.
Pada saat melakukan pencetakan, screen ini ditekan supaya merapat
pada permukaan yang hendak diberi cetakan. Selanjutnya dengan
menggunakan lempengan karet tinta ditekan pada permukaan screen
supaya melewati area terbuka pada screen. Akibatnya tinta akan
menempel pada permukaan yang dicetak dan membentuk bidang
gambar seperti bidang gambar terbuka yang terdapat pada screen.
Langkah-langkah tersebut dapat diulangi untuk mencetak warna-warna
yang lain.
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
6
Penggunaan metode silk-screen sering digunakan pada produksi pen-
cetakan berskala kecil dan sederhana seperti kaos, kartu nama, hingga
pencetakan berskala besar seperti pencetakan motif kain yang penuh
warna di perusahaan garmen. Kelemahan metode silk-screen adalah
keterbatasannya dalam mereproduksi detil gambar. Namun, memiliki
keunggulan mencetak pada berbagai jenis permukaan seperti kertas,
plastik, logam hingga ke permukaan berbentuk tiga-dimensi.
1.5 Lithography
Kata lithography berasal dari bahasa Yunani (lithos berarti batu,
graphein berarti untuk menulis), adalah proses pencetakan yang
dikembangkan di Jerman pada tahun 1798 oleh Aloys Senefelder.
Lithography menggunakan suatu bahan ringan dan datar yang permu-
kaannya bergambar. Area bergambar pada permukaan itu tidak lebih
tinggi dari permukaan lain yang tak bergambar. Gambar hanya
ditentukan oleh ikatan gemuk/minyak semir dengan air.
Gambar 1.3.
Teknik pencetakan lithography telah mengilhami teknik pencetakan offset.
(Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft
Corporation. All rights reserved)
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
7
Senefelder menemukan jika sebuah gambar dibuat dengan pensil yang
diolesi gemuk/minyak pada permukaan batu kapur datar, maka garis
tersebut akan bereaksi dengan menahan minyak atau tinta minyak saat
permukaan dibasahi, sementara bagian permukaan yang lain tidak
mengandung tinta. Selanjutnya gambar itu direproduksi pada permu-
kaan kertas yang digulung dan bersentuhan dengan permukaan batu.
Proses reproduksi pada kertas seperti ini dapat bertahan dan diulang
beberapa ratus kali sebelum kualitas gambar pada permukaan batu
menurun.
Di abad ke-19 teknik lithography segera menjadi populer dan meng-
alami perkembangan yang pesat karena para seniman dapat membuat
banyak salinan gambar tangan. Teknik lithography mempunyai peranan
penting dalam menghasilkan karya seni reproduksi terutama pada
buku-buku dan majalah bergambar. Hingga akhir abad ke-19, beberapa
lempeng batu telah digunakan untuk mentransfer lebih dari 30 warna
yang berbeda-beda pada selembar kertas untuk menghasilkan tata
warna yang sangat indah yang menyerupai lukisan dengan cat air.
Bahkan, sampai kini pun proses pencetakan yang menghasilkan
kualitas terbaik juga menggunakan prinsip yang serupa dengan
lithography. Bedanya, pencetakan lithography modern (pada umum-
nya) cukup membutuhkan empat warna tinta untuk dapat menghasil-
kan warna-warna natural.
1.6 Pencetakan Offset
Di awal abad ke-20, para ahli menemukan bahwa tinta bisa ditransfer
dari permukaan lithografy pada permukaan lembaran karet lalu ditrans-
fer kembali pada permukaan kertas atau permukaan yang lain. Karet
berbentuk silinder yang berfungsi sebagai media pengantar itu disebut
blanket. Ia dapat mentransfer tinta ke permukaan kertas atau material
lain yang tidak dapat menerima tinta cetak secara langsung. Disamping
itu, permukaan karet yang lunak dapat bersentuhan langsung dengan
semua tekstur kertas sehingga menghasilkan reproduksi citra yang
berkualitas tinggi.
Fungsi permukaan batu kini digantikan oleh lembaran tipis aluminium
yang disebut plate. Pada bebeberapa kasus, plate aluminium dapat
digantikan oleh materi pengganti yang lain seperti kertas atau plastik.
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
8
Plate ditempatkan secara rapat pada sebuah silinder di mesin cetak
supaya dapat bersentuhan langsung dengan silinder karet yang disebut
blanket.
Percetakan offset modern dapat mengerjakan beragam skala pence-
takan, mulai dari pencetakan 1 warna (monokrom) untuk selebaran dan
brosur, hingga pencetakan offset berskala raksasa pada mesin cetak
yang mampu mencetak ratusan ribu exemplar buku, majalah, koran,
dan kemasan produk dalam tempo singkat dan hasil cetak yang sangat
tajam dan fullcolor.
Gambar 1.4.
Teknik pencetakan offset adalah teknik modern yang mampu
menghasilkan cetakan yang berkualitas tinggi dalam skala besar.
(Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft
Corporation. All rights reserved)
1.7 Pencetakan Ultra Modern
Kemajuan teknologi komputer dan teknik informasi di akhir abad ke-20
menimbulkan revolusi baru dalam dunia publikasi dan percetakan.
Orang mengenal istilah "print on demand." Banyak perusahaan pener-
bitan di negara-negara maju telah mengembangkan toko buku elek-
tronis. Maksudnya buku-buku yang dijual tidak langsung dicetak dan
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
9
dijilid dalam jumlah besar. Mereka berpikir, cara demikian akan mem-
perbesar kerugian bila buku-buku yang ditawarkan tidak laku dijual.
Teknologi "print on demand" hanya mencetak dan menjilid buku sesuai
jumlah permintaan. Dengan demikian, perusahaan penerbitan meng-
hemat investasi yang sangat besar. Keuntungan seimbang juga dinik-
mati pelanggan, mereka tidak perlu khawatir kehabisan buku yang
dipesan atau harus menunggu cetak ulang buku yang dapat memakan
waktu lama.
1.7.1 Electrophotographic Printing
Sebenarnya, teknik Electrophotographic Printing sederhana telah men-
jadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Salah satu alat yang
menerapkan metode Electrophotographic Printing adalah mesin Foto
Copy yang dapat membuat salinan dokumen hitam putih. Meskipun
jarang kita temui (karena alatnya sangat mahal) sesungguhnya metode
ini telah mampu menghasilkan publikasi berwarna.
Prinsip kerja alat ini adalah menggunakan permukaan silender yang
dilapisi dengan bahan photoconductor yang peka cahaya seperti
selenium atau cadmium sulfide. Di kegelapan, materi itu bersifat
sebagai isolator yang menahan aliran listrik. Ketika mendapat cahaya
dari kamera atau sinar laser yang membentuk citra, maka bahan itu
menghantarkan listrik. Selanjutnya serbuk warna yang disebut toner
akan menempel pada permukaan silinder dan dipindah ke permukaan
kertas. Metode ini diulang-ulang sesuai dengan jumlah lembar publikasi
yang diinginkan. Hal inilah yang membuat teknik Electrophotographic
Printing tidak sesuai untuk pencetakan berskala besar, disamping
kualitas hasil cetaknya masih jauh bila dibandingkan dengan pence-
takan offset. Secara ekonomis (terutama untuk pencetakan massal),
alat ini masih jauh dari lirikan pengusaha percetakan.
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
10
Gambar 1.5.
Pencetakan dengan teknik electrophotographic telah diterapkan pada
mesin foto copy.
(Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft
Corporation. All rights reserved)
1.7.2 Ink-Jet Printing
Pencetakan dengan printer inkjet dilakukan menggunakan tabung
penyemprot tinta berukuran kecil. Cara kerjanya hampir serupa dengan
cara kerja penyusunan gambar bitmap di layar monitor. Pada teknik ini,
komputer menampilkan titik-titik berwarna pada lokasi tertentu pada
bidang gambar sehingga menimbulkan kesan citra di layar monitor.
Teknik yang dilakukan oleh printer inkjet adalah menggunakan tabung-
tabung penyemprot tinta untuk melepaskan tinta pada lokasi tertentu
pada gambar sehingga menimbulkan kesan citra di permukaan kertas.
Printer ink-jet menggunakan teknik pencampuran warna CMYK untuk
menghasilkan citra berwarna. Beberapa merk printer malahan telah
menambahkan warna kedua hingga keempat disamping warna CMYK,
alasannya untuk menghasilkan gambar-gambar yang lebih kaya warna.
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
11
Gambar 1.6.
Teknik pencetakan menggunakan Ink-Jet Printing
Metode ini paling banyak digunakan pada pemakai komputer di rumah
sebab harga printer dan ongkos operasionalnya tergolong sangat
murah. Untuk kalangan bisnis, teknologi Ink-Jet banyak digunakan
pada biro jasa desain, baik desain gedung outdoor maupun indoor. Biro
jasa advertising juga menggunakan printer ink-jet berukuran jumbo
untuk mencetak baliho, publikasi berukuran raksasa yang ditempatkan
di ruang publik.
1.8 Langkah-Langkah Mempersiapkan Publikasi
yang Berhasil
Sebuah proyek besar selalu dimulai dari hal-hal kecil. Tak terkecuali
dengan sebuah publikasi yang berhasil. Di bahwa ini dijelaskan tiga
langkah untuk mempersiapkan publikasi yang berhasil:
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar publikasi yang hen-
dak dibuat. Tujuannya supaya Anda benar-benar memahami
maksud dan tujuan pembuatan publikasi, serta hal-hal yang
diperlukan supaya publikasi tersebut berhasil mencapai sasaran-
nya.
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
12
2. Menggunakan pensil untuk membuat sketsa/rancangan desain.
3. Mengimplentasikan rancangan menjadi bentuk jadi mengguna-
kan software komputer, dalam hal ini yang digunakan adalah
InDesign CS dan CS2.
Gambar 1.7.
Workflow Proses Publikasi
1.9 Pertanyaan-Pertanyaan Seputar Publikasi
yang Dibuat
Sebelum mulai melakukan tugas/proyek desain, tindakan pertama yang
dilakukan seorang desktop publisher adalah merenungkan tujuan publi-
kasi yang hendak dibuat, serta langkah-langkah untuk mencapainya.
Biasanya, keberhasilan seorang desainer sudah dapat diketahui sejak ia
melakukan langkah-langkah pertama ini tanpa harus menunggu semua
tugas diselesaikan. Anda juga harus membiasakan diri memulai proyek-
proyek desain dengan menjawab sejumlah ?pertanyaan-pertanyaan
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
13
wajib? yang berkaitan dengan publikasi yang hendak dikerjakan.
Pertanyaan-pertanyaan itu adalah:
1. Apa sasaran/tujuan yang hendak dicapai dengan publikasi ini?
Anda harus memahami publikasi yang hendak dibuat tersebut ter-
masuk dalam ragam yang mana. Sebagai sarana untuk memperke-
nalkan diri, sarana untuk meyakinkan orang lain, memberi infor-
masi, untuk mendapatkan respon, memberi panduan, yaitu buku
manual, kurikulum, buku panduan kerja, untuk memberi referensi,
atau publikasi yang bersifat interaktif?
Jika Anda salah menilai kelompok ragam tujuan dokumen yang
hendak dikerjakan, maka publikasi Anda tidak akan dapat berfungsi
seperti tujuannya semula.
2. Informasi apa yang hendak diberikan dalam publikasi ini?
Informasi yang diberikan berkaitan dengan tujuan dari publikasi
yang bersangkutan. Jenis informasi yang tepat selalu berkaitan
dengan tujuan publikasi. Untuk mendapat gambaran yang menye-
luruh, buatlah daftar mengenai informasi yang hendak diberikan
kepada audiens. Informasi itu dapat berupa naskah deskriptif,
sebuah foto, grafik, alamat, daftar periksa, dan lain-lain.
3. Mengapa publikasi ini diperlukan dan siapa yang dituju?
Audiens adalah orang atau sekelompok yang menjadi sasaran atau
target dari publikasi. Pengenalan audiens dan segmentasi yang jelas
akan meningkatkan prosentase keberhasilan publikasi. Pertanyaan-
pertanyaan yang perlu dijawab, antara lain:
¾ Identifikasi audiens, termasuk gender, kelompok umur, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
¾ Manfaat yang akan didapatkan audiens dari publikasi ini.
¾ Kecepatan audiens dalam mengenali inti publikasi dan mema-
hami keseluruhan isinya.
4. Kesan apa yang hendak ditampilkan?
Kesan pertama sangat penting dalam dunia publikasi. Menurut
Anda, apa yang akan terjadi bila sebuah rencana bisnis yang
ambisius dicetak di atas kertas murahan, penuh huruf-huruf ber-
ukuran besar dan tebal? Dapatkah Anda menjual sebuah rumah
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
14
dengan peta yang menggambarkan lokasinya tidak jauh dari tanah
longsor setahun yang lalu?
Tentukan kesan awal dan impresi-impresi positif yang hendak Anda
tampilkan, seperti ramah, informal, formal, elegen, serius, main-
main, trendi, konservatif, klasik, bergaya, provokatif, akademik,
baik, penuh perhatian, nyaman, dan lain-lain.
5. Apakah publikasi tersebut hendak mengikuti pakem/panduan yang
sudah ada pada perusahaan?
Pada umumnya, setiap lembaga/perusahaan telah memiliki pakem
tertentu untuk setiap publikasi yang diterbitkan. Lakukan riset dan
jangan segan bertanya kepada mereka jika Anda belum begitu
menangkap pakem lembaga/perusahaan tersebut. Anda harus
memperhatikan publikasi lama dan mempertahankan konsisten-
sinya dalam publikasi yang hendak dibuat. Selain menghemat
waktu, pelanggan akan terkesan dengan kemampuan Anda dalam
membaca pikiran mereka. Tentu saja hal ini akan berbeda jika
pelanggan memang hendak mengubah pakem demi mendapat citra
yang berbeda bagi perusahaan. Anda bebas melakukan eksperimen
sesuai imajinasi dan kreativitas Anda.
6. Apa format yang digunakan secara global?
Format adalah segala hal yang berkaitan dengan bentuk publikasi
secara umum, mulai dari pengaturan materi, ukuran halaman,
struktur layout, sampai cara melipat kertas. Biasanya pengaturan
format dimulai dari elemen-elemen yang paling banyak digunakan
pada umumnya. Misalnya untuk publikasi berupa buletin, Anda
harus menentukan berapa judul artikel yang hendak ditampilkan
secara menonjol, serta metode yang digunakan untuk membantu
pembaca membedakan antara satu artikel dengan artikel yang lain.
Jangan lupa merancang dan memperhatikan elemen-elemen lain
yang menjadi bagian penting dari format, seperti penomoran
halaman, logo, daftar isi, dan lain-lain.
7. Apa jenis foto atau ilustrasi yang diperlukan?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa gambar lebih berbicara dari-
pada sejuta kata. Gambar dan foto dapat mengilustrasikan teks,
memperkuat makna, menciptakan suasana, memperkuat ingatan
pembaca, dan menghadirkan impresi lain yang dapat direncanakan.
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
15
Oleh karena itu, pertimbangkan masak-masak pemilihan gambar,
foto, grafik, denah yang digunakan pada desain. Sebagai catatan,
Anda tidak perlu menggunakan banyak gambar. Satu atau dua
gambar terkadang lebih dari cukup daripada banyak gambar me-
menuhi sebuah halaman yang telah padat dengan tulisan.
Pertimbangkan pula penggunaan tanda-tanda informatif untuk
membantu pembaca dalam mengalihkan perhatian dari satu bagian
ke bagian yang lain. Tanda-tanda yang dapat Anda gunakan seperti
anak panah, garis-garis pengarah, ikon, dan lain-lain dapat Anda
buat sendiri atau manfaatkan dari font Webdings, Wingdings,
ZapfDingbats, dan lain-lain.
Anda juga harus mengingat, penggunaan foto dan gambar-gambar
pasti juga mempengaruhi waktu kerja dan biaya yang diperlukan.
Mengelola foto monokhrom jauh lebih mudah daripada mengelola
foto fullcolor. Demikian pula mencetak dengan sebuah plate jauh
lebih cepat daripada mencetak menggunakan 4-6 plate untuk men-
cetak fullcolor.
8. Bagaimana teknik reproduksi atau pencetakannya?
Untuk mengambil keputusan berkaitan dengan teknik reproduksi,
ada baiknya Anda melihat bagian yang menjelaskan tentang
Teknik-Teknik Pencetakan di atas. Seperti perkembangan teknologi
mempengaruhi cara kerja kebanyakan orang, demikian pula
dengan pekerjaan di bidang reproduksi/percetakan. Anda dapat
memperbanyak publikasi dengan fotocopy atau menggunakan
mesin cetak tercanggih. Keputusan penggunaan alat-alat tersebut
dipengaruhi dengan jumlah publikasi yang harus diperbanyak,
kualitas akhir yang diharapkan dan ?tentu saja? ukuran dompet
Anda.
Jika Anda masih awam di bidang percetakan, jangan merasa segan
dan malu bertanya kepada biro percetakan. Setiap biro mempunyai
kebijaksanaan penggunaan alat, tinta, dan teknik pencetakan yang
khas. Anda harus menjalin berkomunikasi yang baik dengan pihak
percetakan agar mereka dapat memahami keinginan Anda dan
memberi hasil cetak sesuai yang Anda rencanakan. Ingat, dari
semua anggaran biaya yang harus Anda keluarkan, biaya untuk
percetakan memiliki porsi terbesar.
Bab 1 Pengetahuan Dasar Mengenai Publikasi
16
9. Apa metode distribusi yang digunakan?
Pertanyaan ini tidak saja berkaitan dengan cara-cara yang dilaku-
kan untuk menyebarluaskan dan mengantarkan materi publikasi
sampai kepada audiens, apakah materi dikirim menggunakan jasa
pos, ditaruh di toko-toko, atau pusat keramaian? Apa yang menjadi
alasan orang untuk mengambil dan membacanya?
Namun, juga menyangkut pertanyaan, apakah materi publikasi
akan dilipat? Jika tidak dilipat, apakah halaman cover depan juga
harus sama dengan cover belakang? Apakah publikasi tidak nam-
pak terlalu besar? Jika ya, berapa jumlah lipatannya? Adakah
tulisan atau gambar yang akan terpotong akibat lipatan tersebut?
Bagaimana cara membuat orang langsung mendapat informasi
penting tanpa harus membolak-balik banyak halaman/lipatannya?
10. Kapan deadline yang dipastikan? Adakah rencana cadangan?
Berapa rentang waktu yang Anda miliki? Apakah sesuai dengan
kapasitas Anda serta kemampuan pihak-pihak lain yang berkaitan
dengan proyek ini? Tentukan deadline yang harus dipenuhi untuk
menghitung berapa waktu yang masih Anda miliki. Tidak mungkin
Anda membuat publikasi dengan desain mutakhir yang membu-
tuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan semua proses
yang harus ditempuh, sementara boss atau pelanggan hanya
memberi waktu sehari. Anda harus mempunyai rencana cadangan
bila sebuah proyek berisiko tinggi. Lebih mudah mengurangi setiap
potensi yang dapat menimbulkan kerugian sejauh Anda dapat
mengantisipasinya.
11. Berapa besar anggaran biaya yang ditentukan?
Pertanyaan terakhir ini adalah pertanyaan yang mutlak harus
dijawab oleh semua orang yang berkepentingan dengan proyek
publikasi yang hendak dikerjakan, baik Anda, pelanggan, atau
pihak ketiga lain (misalnya biro percetakan, jaringan distribusi, web
hosting, dan lain-lain). Penentuan terhadap pertimbangan biaya
adalah pertimbangan terakhir tetapi juga pertimbangan terpenting,
yaitu biaya yang akan dikeluarkan harus sesuai dengan anggaran
yang telah ditentukan. Elemen pertimbangan biaya akan menyang-
kut elemen lain, misalnya deadline, segmen (sasaran audien),
metode pendistribusian, metode reproduksi, desain publikasi, dan
lain-lain.
Desain Grafis dengan Adobe InDesign CS dan CS2
17
Bayangkan skenario ini jika Anda tidak mempertimbangkan elemen
biaya: Selama beberapa hari Anda telah bersusah payah membuat
publikasi menggunakan foto-foto fullcolor dan efek tiga dimensi
menawan. Namun, karena deadline yang tinggal satu hari dan
anggaran yang disediakan si-boss ternyata hanya cukup untuk
biaya cetak monokhrom atau 1 warna di atas kertas HVS, terpaksa
Anda harus berlari-lari ke kios fotocopy di sudut jalan. Berapa
banyak waktu dan sumber daya Anda yang terbuang percuma?
Jika Anda sudah mengetahui bahwa dana yang disediakan hanya
cukup untuk membuat publikasi monokhrom pasti Anda tidak akan
bersusah-susah dengan efek-efek warna dan tiga dimensi, tetapi
bereksplorasi dengan efek-efek yang cocok untuk desain 1 warna.

1 komentar:

Dek Yusron mengatakan...

sssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

Posting Komentar